{ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الناس }
خالقهم ومالكهم خُصُّو بالذكر تشريفاً لهم ومناسبة للاستفادة من شر الموسوس في
صدورهم .
001. (Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia) Yang menciptakan
dan Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai
penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian
Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka.
{ مَلِكِ الناس } .
002. (Raja manusia.)
{ إله الناس } بدلان أو صفتان
أو عطفا بيان وأظهر المضاف اليه فيهما زيادة للبيان .
003. (Sesembahan manusia) kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal
atau sifat, atau 'Athaf Bayan, kemudian Mudhaf Ilaih. Lafal An-Naas disebutkan
di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas makna.
{ مِن شَرِّ الوسواس } أي
الشيطان سمي بالحدث لكثرة ملابسته له { الخناس } لأنه يخنس ويتأخر عن القلب كلما
ذُكِرَ الله .
004. (Dari kejahatan bisikan) setan; setan dinamakan bisikan karena
kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan (yang biasa
bersembunyi) karena setan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati manusia
bila hati manusia ingat kepada Allah.
{ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي
صُدُوِر النَّاسِ } قلوبهم إذاغفلوا عن ذكر الله .
005. (Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia) ke dalam kalbu
manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.
{ مِنَ الجنة والناس } باين
للشيطان الموسوس أنه جني أوإنسي ، كقوله تعالى : { شَيَاطِينَ الإِنْسِ وَالجِنِّ }
[ 112 : 6 ] أو من الجنة بيان له ( والناس ) عطف على ( الوسواس ) وعلى كل شمل شر
لبيد وبناته المذكورين ، واعترض الأول بأن الناس لا يوسوس في صدورهم الناس إنما
يوسوس في صدورهم الجن ، وأُجيب بأن الناس يوسوسون أيضاً بمعنى يليق بهم في الظاهر
ثم تصل وسوستهم إلى القلب وتثبت فيه بالطريق المؤدي إلى ذلك والله تعالى أعلم
.
006. (Dari jin dan manusia") lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan
yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang
dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, "yaitu setan-setan dari
jenis manusia dan dari jenis jin." (Q.S. Al-An'am, 112) Atau lafal Minal Jinnati
menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil Khannaas, sedangkan lafal An-Naas
di'athafkan kepada lafal Al-Waswaas. Tetapi pada garis besarnya telah mencakup
kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah
disebutkan tadi. Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda
hati manusia adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan
suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau
setan saja. Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya manusia pun dapat pula
menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan
kondisi mereka sebagai manusia. Godaan tersebut melalui lahiriah, kemudian
merasuk ke dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang
dapat menjurus ke arah itu. Akhirnya hanya Allah sajalah Yang Maha
Mengetahui.